HWOARANGNEWS.com | Bertambahnya fasilitas umum di kawasan Gedebage berdampak pada kepadatan pengunjung akhir pekan. Terlebih pada Minggu, 4 Februari 2024 para penikmat bola akan memadati stadion GBLA untuk menyaksikan langsung pertandingan Liga 1 Persib Bandung vs Persis Solo.
Untuk mengantisipasi kemacetan yang akan terjadi, Camat Gedebage, Jaenudin menjelaskan, semua pihak sepakat melanjutkan kembali penghentian sementara waktu aktivitas 1.050 PKL mingguan dan senam massal di GBLA
"Kebijakan ini sudah lama kita rutinkan. Para PKL sudah manut terhadap keputusan ini. Kita ingatkan kembali ke PKL kalau ada kesepakatan bersama yang sudah dibangun," ujar Jaenudin.
Ia mengatakan, semua pihak siap untuk mendukung event besar seperti ini dan menjaga kondusifitas wilayah dengan mengedepankan dialog di tingkat kecamatan.
"Kalau ada pertandingan di GBLA, misal sore, dari pagi tim kami sudah stand by di lapangan karena kawasan GBLA harus steril dari pihak yang tidak ada hubungannya dengan pertandingan," ucapnya.
Tim penertiban dari kewilayahan terdiri dari Satgas Linmas kecamatan dan Satlinmas kelurahan yang bertugas membantu aparat keamanan mensterilkan kawasan GBLA. Tim kewilayahan menyisir jangan sampai ada PKL bandel yang berdagang di GBLA saat pertandingan.
"Jumlah total keseluruhan ada 20 satgas linmas kecamatan dan 55 satlinmas kelurahan yang diturunkan. Termasuk staf kewilayahan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyosialisasikan hasil rapat bersama Pj Wali Kota dan Sekretaris Daerah kepada masyarakat sekitar terkait upaya menangani kemacetan di Gedebage.
Ia mengaku, para pihak sangat mendukung dan selaras dengan arahan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyikapi permasalahan kamacetan pasca ditutupnya Exit Tol KM 149 dan Summarecon Bandung Mall beroperasi.
"Beberapa poin yang disepakati di antaranya mendukung langkah Pemkot Bandung untuk mempercepat perbaikan Exit Tol KM 149. Juga mendukung Pemkot Bandung bekerja sama dengan Pemprov Jabar dan Summarecon untuk penyelesaian Simpang Gedebage Selatan akses 5 Summarecon yang tembus ke Masjid Raya Al Jabbar," papar Jaenudin.
Masyarakat pun mendukung program pemerintah untuk membuka Exit Tol KM 151. Lalu, mendukung usulan Pemkot Bandung dalam upaya melebarkan jalan Gedebage Selatan.
"Kelima, mendukung penyelesaian pembangunan jembatan Cisaranten Baru. Keenam, mendukung penyelesaian pembangunan BUTR (Bandung Infra Urban Toll Road) dari bundaran Summarecon ke arah Jalan Soekarno Hatta," lanjutnya.
Kemudian, ia menambahkan, masyarakat Gedebage tidak mempermasalahkan rekayasa lalu lintas yang dilakukan Dinas Perhubungan dan Polrestabes Bandung dalam mengurai kemacetan mendatang.(*)