HWOARANGNEWS.com | Sejarah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah untuk mempererat dan membangun persatuan dan kesatuan bangsa melalui olahraga. Disamping itu ada yang lebih penting yakni, mencetak prestasi di kancah internasional.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman berharap, pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut menjadi ajang pembuktian hasil pembinaan yang telah dilakukan daerah dan provinsi di Tanah Air.
Sebaliknya, Marciano tidak mengharapakan terjadinya 'arisan atlet' yang dilakukan daerah yang akan ambil bagian di ajang PON khususnya PON XXI/2024 yang siap digelar setahun lagi di dua wilayah tersebut.
"Ini PON pertama kali dilakukan di dua provinsi. Bukan hanya itu, pada PON kali ini kita memang ingin melihat hasil pembinaan masing-masing daerah bukan dengan ‘arisan atlet’,” kata Marciano beberapa waktu lalu.
Menurut mantan kepala BIN era pemerintahan SBY, ini, saat ini pemerintah menargetkan prestasi olahraga Indonesia bisa membaik di kancah internasional. Karena itu, katanya Marcino pemerintah mencanangkan dan menyusun Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang harus diadaptasi setiap daerah.
"Target kita kenaikan pesat peringkat kita di Olimpiade yang akan datang, keluar dari posisi 50, tahun 2023 pada posisi 30 besar dan tahun 2024 peringkat lima besar. Karena itu, PON 2024 harus lebih baik dari sebelumnya, hasilnya kita harapkan terlihat dan terukur,” ungkap Marciano.(*)