HWOARANGNEWS.ID | Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi memimpin briefing staf didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Asep Nuroni yang dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati II, Senin (20/2).
Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Asda II Setda Kabupaten Subang dr. Nunung Suheri dan membahas perihal tindaklanjut dari Rakorda Forkopimda yaitu inflasi daerah yang berimbas pula terhadap penduduk miskin.
Berdasarkan data P3KE Kemenko, Kemiskinan Kabupaten Subang berada diangka 126.290 KK / 473.798 individu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BP4D Kabupaten Subang Hari Rubiyanto.
Selain itu, ia juga menyampaikan terkait beberapa program yang bisa menekan atau mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Subang yaitu dengan mengurangi bebannya atau meningkatkan pendapatannya.
Dalam mengurangi bebannya terdapat beberapa program diantaranya PKH, BLT, PBI JKN dan Bantuan Pangan Sembako. Sementara itu, untuk meningkatkan pendapatannya terdapat beberapa program diantaranya padat karya, pelatihan ketenagakerjaan, pengembangan UMKM, bantuan kelompok/individu dan efektivitas program KUR.
Senada dengan itu, ia meminta seluruh pihak untuk mengontrol jalannya berbagai program yang ada untuk menekan angka kemiskinan ekstrem salah satunya dengan menempelkan data penerima program sosial di setiap Kantor Desa.
Ia juga meminta seluruh stakeholder untuk bersinergi menurunkan angka kemiskinan ekstrem tersebut dengan cara mengikuti perkembangan zaman termasuk melek digital.
"Kita sebagai pelayan masyarakat, dibeberapa tahun kedepan akan melayani masyarakat dengan generasi yang melek akan digital sehingga apa-apanya harus digital," ujarnya.
Sementara itu, Asda II Dr. Nunung Suheri menyampaikan terkait inflasi daerah terjadi penurunan angka inflasi nasional namun angka inflasi provinsi mengalami kenaikan.
Tercatat terdapat beberapa penyebab dari kenaikan inflasi tersebut yaitu ketersediaan komoditas pangan, adanya peraturan mengenai kenaikan tarif PDAM, kenaikan tarif transportasi, kelangkaan minyak goreng dan LPG hingga penyesuaian harga BBM.
Ia juga menyampaikan terkait 20 komoditas yang diawasi oleh pemerintah dan Kabupaten Subang termasuk kabupaten yang bagus dalam laporannya.
"Inflasi ini berimplikasi kepada hal lainnya, jadi mohon sinergitas dari seluruh pihak terkait untuk menekan inflasi ini," ujarnya.
Terkait data kemiskinan ekstrem, Wakil Bupati Subang meminta seluruh pihak terkait untuk memverifikasi data di lapangan sehingga tidak terjadi ketidaksinkronan data yang ada.
Ia juga meminta agar seluruh stakeholder untuk bekerjasama untuk mengurangi angka kemiskinan dengan program yang ada serta melek digital.
Selain itu, terkait inflasi daerah ia terus meminta seluruh pihak bersinergi dan berkolaborasi untuk menekan angka inflasi daerah.(*)